Bank Indonesia (BI) menyatakan, sebanyak 72,6 persen pelaku UMKM telah terdisrupsi usahanya akibat pandemi Covid 19. “Sebanyak 72,6 persen UMKM terdisrupsi, dampak terbesar dirasakan pada penurunan penjualan, kecukupan modal, dan input produksi," kataDirektur Eksekutif & Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Budi Hanoto dalam webinar di Jakarta, Kamis (25/6/2020). Budi mengatakan dari seluruh pelaku UMKM terdapat tiga sektor bisnis yang paling berdampak antara lain pertanian (43,5 persen), ekspor (95,4 persen), dan kerajinan pendukung wisata (89,9 persen).
Menurutnya, kesulitan bahan baku menjadi kendala bagi UMKM untuk melakukan reproduksi. Namun begitu, dia meyakini daya tahan UMKM masih cukup kuat ditengah pandemi. Budi mengatakan, banyak UMKM lokal yang melakukan penghematan kemudian inovasi dari membuat masker, menanam jahe, dan bagi punya modal sosial bagus, mereka pinjam ke kerabatnya.
"Ini yang membuat kuat daya tahannya," jelas Budi. Belum lagi, sambungnya, pemerintah juga serius mendorong dengan skema penyelamatan UMKM .