Haryati Lawidjaja, Direktur Utama LinkAja mengatakan di tengah pandemi Covid-19, pengguna LinkAja meningkat hampir mencapai 65 persen menjadi lebih dari 61 juta pengguna, dimana 73 persen penggunanya berada di area tier 2 dan 3.
“LinkAja sangat bersyukur karena di tahun yang berat ini bisnis yang dijalankan oleh LinkAja dapat bertahan, bahkan mengalami peningkatan di berbagai lini,” ujar dia dalam keterangan persnya, Rabu (13/1).
Lebih lanjut, dia mengatakan, peningkatan itu terbukti dengan adanya lonjakan transaksi dan volume transaksi sebesar lebih dari empat kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sayangnya, ia tak mengungkapkan berapa besaran empat kali lipat tersebut.
“Kami sangat berterima kasih terhadap kepercayaan para pengguna dan juga mitra yang percaya terhadap kinerja LinkAja. Pandemi dan berbagai tantangan lainnya tidak akan menyurutkan upaya LinkAja dalam memberikan kemudahan akses layanan keuangan dan ekonomi digital yang merata kepada seluruh masyarakat di Indonesia,” ungkap dia.
Merchant Tumbuh
Hingga saat ini, LinkAja telah dapat digunakan di lebih dari 900,000 merchant lokal yang tumbuh lima kali lipat dari tahun sebelumnya, dan lebih dari 315.000 merchant nasional, yang bertambah sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya di seluruh Indonesia.
LinkAja juga saat ini menjadi alat pembayaran digital terlengkap untuk layanan transportasi publik dan online di 230 moda transportasi, 5,500 SPBU Pertamina, lebih dari 32.000 partner donasi digital, dan lebih dari 5000 e-commerce, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu.
Selain itu, LinkAja juga dapat digunakan di lebih dari satu juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo, yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.